Sebagai
manusia yang kadang sadar kadang cuek sama dosa, kita sering kali keasykan
dengan yang namanya bergosip. Gosip disebut juga dengan kabar burung. Padahal
faktanya burung tidak pernah mengatakan apa-apa kepada manusia. Jadi burung
tidak berdosa. Intinya gosip itu berita yang menyebar belum tentu atau tanpa
berlandaskan kenyataan/fakta. Biasanya
berita seperti ini tersebar melalui mekanisme pembicaraan antar orang.
Kalau
zaman dulu bergosip hanya dilakukan ketika berkumpul di warung, saat arisan,
atau saat ongkrong bareng. Sekarang seiring majunya teknologi bergosip bisa
dimana saja, kapan saja dan dalam keadaan apapun juga. Di facebook, di twitter,
di telpon, di sms, dan di medsos lainnya kalau bisa dilihat sepertinya udara
sudah sesak dengan gosip bergentayangan setia saatnya.
Saya
menemukan pelajaran berharga dalam sebuah buku yang saya baca mengenai kisah
sesepuhnya bangsa Yunani yaitu Bapak Socrates. Yang sekolahnya benar pasti gak
asing lagi dengan Bapak filsafat satu ini. Hehe.
Ketika
seorang pria berjumpa dengan Socrates dan mau memberikan kabar yang baru saja
didengarnya tentang teman Socrates, Socrates tidak begitu saja mempersilakan
pria tersebut berbicara. Beliau ingin pria tersebut melalui ujian kecil yang dinamakan Ujian Saringan Tiga Kali.
Sebelum pria itu mengatakan kepada Socrates mengenai temannya, mungkin ide yang
bagus menyediakan waktu sejenak dan menyaring apa yang akan pria itu katakan.
Itulah kenapa beliau sebut Ujian Saringan Tiga Kali.
Saringan
yang pertama adalah Kebenaran. “Sudah yakinkah dia bahwa apa yang akan dia
katakan kepada kita memang benar?”
Saringan
kedua, yaitu Kebaikan. “Apakah yang akan dia katakan kepada kita mengenai kabar
tersebut adalah sesuatu yang baik?”
Saringan
ketiga adalah Kegunaan. “Apakah apa yang ingin dia beritahukan kepada kita
tentang berita tersebut akan berguna untuk kita?”
Jika
apa yang ingin dia beritahukan kepada kita tidak benar, tidak baik, bahkan
tidak berguna untuk kita, kenapa dia ingin menceritakannya kepada kita?”
Bahkan
dalam AL-Quran pun sudah jelas-jelas bergosip alias gibah, menggunjing atau
mengumpat orang lain adalah perbuatan yang dilarang. Seperti dalam salah satu
ayat Al-Quran berikut yang artinya Dan janganlah kamu mencari-cari keburukan orang dan janganlah sebahagian kamu
menggunjing sebahagian yang lain. (QS.al-Hujurat:12)
Dan jika menemukan orang-orang yang senang
bergosip di kehidupan kita sebaiknya kita hindari kalau tidak ada kepentingan
atau jika mereka mengatakan yang tidak bermanfaat, cukuplah kita katakan amal
kita untuk kita dan amal kamu untuk kamu.
Dan pepatah bijak juga mengatakan “Diam adalah
emas jika diamnya adalah dari membicarakan orang lain, atau diamnya dari
berbicara yang sia-sia.”
Sebuah
panah yang telah melesat dari busurnya dan membunuh jiwa yang tak bersalah, dan
kata-kata yang telah diucapkan yang menyakiti hati seseorang, keduanya tidak
pernah bisa ditarik kembali. Bahkan akan selalu melekat selama hidup, meskipun
kita telah mengajukan rehabilitasi nama baik kepada Presiden. Jadi sebelum
berbicara, gunakanlah Saringan Tiga Kali.