Friday, February 27, 2015

Menangkal Gosip Dengan "Ujian Saringan Tiga Kali"

Sebagai manusia yang kadang sadar kadang cuek sama dosa, kita sering kali keasykan dengan yang namanya bergosip. Gosip disebut juga dengan kabar burung. Padahal faktanya burung tidak pernah mengatakan apa-apa kepada manusia. Jadi burung tidak berdosa. Intinya gosip itu berita yang menyebar belum tentu atau tanpa berlandaskan kenyataan/fakta.  Biasanya berita seperti ini tersebar melalui mekanisme pembicaraan antar orang. 


Kalau zaman dulu bergosip hanya dilakukan ketika berkumpul di warung, saat arisan, atau saat ongkrong bareng. Sekarang seiring majunya teknologi bergosip bisa dimana saja, kapan saja dan dalam keadaan apapun juga. Di facebook, di twitter, di telpon, di sms, dan di medsos lainnya kalau bisa dilihat sepertinya udara sudah sesak dengan gosip bergentayangan setia saatnya.

Saya menemukan pelajaran berharga dalam sebuah buku yang saya baca mengenai kisah sesepuhnya bangsa Yunani yaitu Bapak Socrates. Yang sekolahnya benar pasti gak asing lagi dengan Bapak filsafat satu ini. Hehe.

Ketika seorang pria berjumpa dengan Socrates dan mau memberikan kabar yang baru saja didengarnya tentang teman Socrates, Socrates tidak begitu saja mempersilakan pria tersebut berbicara. Beliau ingin pria tersebut melalui ujian kecil  yang dinamakan Ujian Saringan Tiga Kali. Sebelum pria itu mengatakan kepada Socrates mengenai temannya, mungkin ide yang bagus menyediakan waktu sejenak dan menyaring apa yang akan pria itu katakan. Itulah kenapa beliau sebut Ujian Saringan Tiga Kali.

Saringan yang pertama adalah Kebenaran. “Sudah yakinkah dia bahwa apa yang akan dia katakan kepada kita memang benar?”

Saringan kedua, yaitu Kebaikan. “Apakah yang akan dia katakan kepada kita mengenai kabar tersebut adalah sesuatu yang baik?”

Saringan ketiga adalah Kegunaan. “Apakah apa yang ingin dia beritahukan kepada kita tentang berita tersebut akan berguna untuk kita?”

Jika apa yang ingin dia beritahukan kepada kita tidak benar, tidak baik, bahkan tidak berguna untuk kita, kenapa dia ingin menceritakannya kepada kita?”

Bahkan dalam AL-Quran pun sudah jelas-jelas bergosip alias gibah, menggunjing atau mengumpat orang lain adalah perbuatan yang dilarang. Seperti dalam salah satu ayat  Al-Quran berikut yang artinya  Dan janganlah kamu mencari-cari keburukan orang dan janganlah sebahagian kamu menggunjing sebahagian yang lain. (QS.al-Hujurat:12)


Dan jika menemukan orang-orang yang senang bergosip di kehidupan kita sebaiknya kita hindari kalau tidak ada kepentingan atau jika mereka mengatakan yang tidak bermanfaat, cukuplah kita katakan amal kita untuk kita dan amal kamu untuk kamu.

Dan pepatah bijak juga mengatakan “Diam adalah emas jika diamnya adalah dari membicarakan orang lain, atau diamnya dari berbicara yang sia-sia.”

Sebuah panah yang telah melesat dari busurnya dan membunuh jiwa yang tak bersalah, dan kata-kata yang telah diucapkan yang menyakiti hati seseorang, keduanya tidak pernah bisa ditarik kembali. Bahkan akan selalu melekat selama hidup, meskipun kita telah mengajukan rehabilitasi nama baik kepada Presiden. Jadi sebelum berbicara, gunakanlah Saringan Tiga Kali.

Saya sendiri masih sering khilaf, namun tidak ada salahnya kita berbagi pengetahuan yang bermanfaat. Semoga kita bisa saling mengingatkan dalam kebaikan.