Monday, March 22, 2021

Ancaman Covid-19 bagi Integrasi Nasional

Indonesia adalah negara yang mempunyai posisi sangat stretegis di dunia. Indonesia juga memilki keanekaragaman yang sangat banyak, sehingga memungkinkan menimbulkan potensi adanya ancaman , tantangan, hambatan serta gangguan dalam stabilitas nasional dan memecah persatuan dan kesatuan bangsa serta keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. 

Dan di masa pandemi covid-19 ini, ternyata menjadi kondisi yang sangat mengancam stabilitas Negara Indonesia. Hal ini berdampak sekali terhadap berbagai bidang baik bidang ekonomi, politik, sosial budaya, bahkan bidang pertahanan dan keamanan. Coronavirus desease 19 (covid-19) sudah menjadi masalah bagi semua orang. Walaupun belum terdampak/merasakan penyakitnya secara langsung, banyak orang sudah mulai sadar bahwa COVID-19 merupakan hal yang tidak bisa diremehkan.

Meskipun saat ini vaksin sudah ditemukan, namun dampak di kehidupan nyata masih belum dapat berjalan normal. Seperti kegiatan belajar mengajar yang masih menggunakan sistem daring, dan faktanya tidak semua siswa dapat mengikuti pembelajaran jarak jauh ini dengan alasan beberapa faktor seperti tidak ada kuota, alat komunikasi yang tidak mendukung, atau tempat yang sulit terjangkau jaringan. Mobilitas masyarakat pun masih dibatasi, sehingga kadang kondisi ini membuat beberapa orang merasa stres karena tidak dapat beraktifitas seperti biasa. 

Dampak lainya yang dirasakan dalam berbagai bidang : 

1. Bidang Ekonomi

  • Pendapatan Bisnis Menurun, 
  • IHSG Rontok, Anjloknya Nilai Rupiah,  
  • Ekspor Impor Terganggu, 
  • Sektor Pariwisata Terancam, 
  • Ekonomi Kelas Bawah Menangis
2. Bidang politik 
  • Ketidakpercayaan Publik terhadap Pemerintah,   
3. Bidang Sosial Budaya
  • Masyarakat Kesepian,  
  • Penderita COVID-19 Dikucilkan, 
  • Aktivitas Keagamaan Mandiri, 
4. Bidang pertahanan dan keamanan
Militer Terlalu Fokus Menangani Virus COVID-19. Dikarenakan saat ini kekuatan militer Indonesia dikerahkan untuk mengatasi pandemi ini, bisa jadi terjadi pelemahan militer. 



No comments: